Jika kita paham cara kelola cicilan dan pinjaman, dipastikan finansial akan lebih sehat. Karena neraca keuangan menjadi lebih seimbang dengan perencanaan yang baik. Sayangnya cara mengelola cicilan dan pinjaman ini tidak benar-benar secara detail diajarkan dibangku sekolah. Padahal, pengelolaan keuangan menjadi salah satu pondasi agar finansial menjadi lebih sehat.
Maraknya tawaran dari aplikasi kredit akan lebih mudah dibendung jika sudah sudah memiliki pondasi keuangan yang kuat. Sehingga penggunaannya pun akan menjadi lebih terkontrol dengan baik sehingga manfaatnya bisa lebih terasa dalam memenuhi kebutuhan bulanan. Nah berikut ini panduan bagaimana cara mengelola cicilan dan pinjaman supaya keuangan tetap sehat.
Buatlah Anggaran yang Rasional
Negara yang punya utang di atas ambang batas rasio aman biasanya dianggap sebagai negara yang sakit. Begitu juga jika keuangan kita. Saat utang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan, artinya kondisi keuangan kita juga sedang tidak baik-baik saja.
Agar tidak mengalami hal tersebut tentu langkah paling awal adalah dengan membuat anggaran perencanaan keuangan bulanan. Jika pendapatan kamu sebesar Rp 8 juta per bulan, artinya kamu sudah tahu presentasinya dialokasikan untuk apa saja. Umumnya menggunakan metode 50 persen untuk kebutuhan bulanan, 30 persen untuk utang, sisanya 20 persen untuk investasi, tabungan, donasi dan hiburan.
Pertimbangkan Kondisi Finansial Saat Berutang
Jangan pernah berutang saat sudah punya utang di platform atau aplikasi kredit lain. Selesaikan dulu utang di tempat lain sebelum mengajukan utang baru. Faktanya justru ada banyak yang mengambil utang baru meskipun utang lama belum bisa dibayarkan. Hal inilah yang menjadi gurita utang yang tidak berujung sehingga akhirnya mengalami gagal bayar.
Saat mengajukan utang, perhatikan kondisi finansial dengan baik. Jika dirasa utang cicilan dan pinjaman sudah lebih dari 30 persen terhadap pendapatan bulanan yang ada, artinya kondisi keuangan dalam kondisi yang siaga. Jalan keluarnya adalah dengan melunasi dulu utang pertama, kemudian bisa ajukan utang kedua namun tetap harus mengikuti rasio utang yang aman.
Jangan Menunda Pembayaran Cicilan
Saat mengajukan utang di-platform apapun apalagi lewat aplikasi kredit jangan pernah menunda-nunda pembayaran cicilan. Sebaiknya bayarlah cicilan sebelum jatuh tempo. Makin cepat membayar cicilan sebelum jatuh tempo, makin besar skor kredit yang akan kamu dapatkan. Sehingga skor kredit akan memberikan kemudahan saat mengajukan pinjaman dengan nilai yang lebih besar di lain waktu.
Kebiasaan menunda pembayaran pun menjadi salah satu kesalahan para pengguna kartu kredit tak terkecuali para pemilik pinjaman. Atur pembayaran cicilan se dini mungkin sehingga paling tidak ada cadangan pembayaran untuk 3 bulan ke depan supaya tidak terlambat saat jatuh tempo.
Wajib Punya Dana Darurat
Sekecil apapun pinjaman atau cicilan yang diajukan, kamu tetap harus punya dana darurat. Meskipun saat ini belum perlu digunakan, dana darurat akan sangat membantu kondisi finansial di saat-saat genting. Terutama saat penghasilan utama terhenti, bisa akibat sakit, kecelakaan bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja alias PHK. Saat itulah dana darurat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan.
Pahami Risiko Denda serta Bunga Keterlambatan
Ketika mengajukan pinjaman lewat Aplikasi Kredit pahami berapa besar biaya keterlambatannya. Sehingga kamu bisa memitigasi saat dalam kondisi tidak bisa bayar cicilan tepat waktu. Paling tidak lakukanlah tindakan preventif dengan memilih aplikasi kredit yang memberikan bunga rendah seperti Kredivo. Bunga cicilannya hanya 2.6% saja per bulan dengan tenor fleksibel 3 sampai dengan 12 bulan.
Kredivo sudah terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Sehingga punya payung hukum yang jelas bagi debitur maupun kreditur saat terjadi persoalan hukum. Namun demikian, Kredivo saat ini menjadi salah satu fintech yang memberikan limit pinjaman hingga Rp50 juta khususnya bagi member premium.