Saat bayi mulai mengoceh, itu adalah momen yang sangat menggemaskan sekaligus penting dalam perkembangan bahasanya. Bagi para orang tua muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang baru menapaki dunia parenting, penting banget untuk tahu bahwa ocehan kecil si kecil bukan cuma sekadar celotehan lucu—itu adalah sinyal awal komunikasi yang butuh dukungan.

Lalu, apa saja yang sebaiknya dilakukan saat Bayi mulai mengoceh​? Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar kemampuan bahasanya berkembang maksimal.

  1. Tanggapi Ocehan Si Kecil

Jangan anggap ocehan bayi sebagai suara kosong. Walaupun terdengar seperti “ba-ba” atau “da-da”, respons kamu bisa memberikan efek besar. Cobalah menanggapi dengan kata-kata yang jelas dan positif, seperti, “Iya, kamu mau bicara ya?” atau “Itu suara mama, ya?” Hal ini akan membuat bayi merasa didengar dan dihargai, meskipun mereka belum bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas.

  1. Ajak Bicara Sesering Mungkin

Salah satu cara terbaik untuk merangsang kemampuan bahasa bayi adalah dengan terus mengajaknya bicara. Ceritakan apa yang sedang kamu lakukan, seperti, “Sekarang kita mau ganti popok, ya,” atau “Wah, ini baju kamu yang warna biru.” Meskipun bayi belum bisa membalas, mereka sedang menyerap setiap kata yang kamu ucapkan.

  1. Gunakan Ekspresi Wajah dan Gerakan Tangan

Bayi sangat tertarik pada wajah manusia dan gerakan. Jadi, saat mengajak bicara, tambahkan ekspresi wajah dan isyarat tangan yang jelas. Ini akan membantu bayi menghubungkan kata dengan makna dan situasi. Misalnya, tunjuk benda sambil menyebutkan namanya, atau tersenyum lebar saat memanggil namanya.

  1. Sediakan Waktu untuk Interaksi Tanpa Gadget

Gadget boleh saja digunakan sesekali, tapi jangan sampai menggantikan interaksi nyata antara orang tua dan bayi. Interaksi langsung adalah fondasi utama dalam perkembangan bahasa. Sediakan waktu khusus untuk bermain dan bercengkerama dengan bayi tanpa gangguan dari layar.

  1. Bacakan Buku Sejak Dini

Jangan tunggu sampai anak bisa membaca untuk mengenalkan buku. Bacakan buku cerita bergambar dengan suara yang ceria dan intonasi yang bervariasi. Ini akan membantu membangun kosakata bayi sejak usia dini dan menanamkan kebiasaan membaca yang positif di kemudian hari.

  1. Gunakan Lagu dan Musik Anak

Lagu-lagu anak seperti “Cicak di Dinding” atau “Balonku Ada Lima” bisa jadi media pembelajaran yang seru. Melodi yang catchy dan lirik yang berulang akan membantu bayi mengenali suara dan ritme kata-kata dengan lebih mudah. Kamu bahkan bisa membuat lagu sendiri dari aktivitas sehari-hari!

  1. Ciptakan Aktivitas Kreatif

Seperti yang dijelaskan dalam artikel Aku dan Kau, aktivitas seperti bermain dengan boneka, menirukan suara hewan, atau bercermin bisa menjadi stimulasi bahasa yang efektif. Aktivitas kreatif ini mengasah otak bayi untuk menghubungkan suara dengan tindakan dan objek.

Mengoceh adalah langkah awal dari proses panjang si kecil dalam belajar bicara. Sebagai orang tua muda, yuk dukung proses ini dengan interaksi yang aktif, kreatif, dan penuh cinta. Bayi tidak hanya butuh makanan untuk tumbuh sehat, tapi juga nutrisi verbal untuk tumbuh pintar. Jadi, saat si kecil mulai “cuap-cuap”, kamu tahu persis harus ngapain. Jangan diam aja, ayo ngobrol balik!

By Elisa