Banyak orang tua ingin anaknya tumbuh cerdas dan pintar. Salah satu cara yang dipercaya bisa meningkatkan kecerdasan si kecil adalah lewat makanan. Tapi tahukah kamu? Tidak semua makanan yang disebut-sebut “bisa mencerdaskan otak” benar-benar terbukti secara ilmiah. Bahkan, beberapa justru hanyalah mitos belaka. Yuk, kenali makanan-makanan yang sering disalahartikan sebagai penambah kecerdasan anak!
- Susu Kental Manis
Susu kental manis sering dianggap sebagai sumber nutrisi untuk anak-anak. Padahal, menurut pakar gizi, kandungan gulanya sangat tinggi dan nilai gizinya rendah. Alih-alih mencerdaskan otak, konsumsi berlebihan justru bisa menyebabkan obesitas dan masalah metabolisme. Jika ingin memberikan susu, pilihlah susu yang kaya akan zat seperti DHA, kolin, dan zat besi yang terbukti berperan dalam perkembangan otak anak.
- Cokelat Manis
Banyak yang percaya cokelat bisa menambah energi dan bikin anak lebih fokus. Memang ada kandungan flavonoid pada cokelat hitam yang baik untuk otak, tapi beda cerita kalau cokelatnya penuh gula tambahan. Cokelat manis justru bisa bikin anak cepat lelah, gelisah, dan susah fokus karena kadar gula darah yang naik turun drastis. Kalau mau kasih cokelat, pilih dark chocolate dengan kadar kakao tinggi dan konsumsi dalam jumlah terbatas.
- Minuman Energi dan Isotonik
Minuman ini sama sekali tidak cocok untuk anak-anak. Kandungan kafein, gula, dan zat aditif lainnya bisa memberikan efek “semangat palsu” yang cepat hilang. Bukannya bikin anak makin aktif berpikir, minuman ini justru bisa menyebabkan gangguan tidur, jantung berdebar, dan bahkan kecanduan. Lebih baik berikan air putih atau jus buah segar tanpa gula tambahan.
- Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Makanan seperti burger, nugget, atau kentang goreng sering jadi favorit anak-anak. Tapi, makanan tinggi lemak jenuh dan garam ini sangat minim nutrisi penting untuk perkembangan otak. Mengonsumsinya secara rutin justru bisa menurunkan fungsi kognitif dalam jangka panjang. Otak butuh asupan seperti omega-3, zat besi, dan vitamin B kompleks—yang tidak tersedia dalam makanan instan seperti ini.
- Snack Ringan Kemasan
Cemilan dengan label “rasa keju” atau “rasa ayam bakar” sering dikira mengandung nutrisi. Padahal itu hanyalah perasa buatan yang tak memberikan manfaat nyata untuk otak anak. Kandungan MSG, pewarna, dan bahan pengawetnya bahkan bisa berdampak negatif jika dikonsumsi terus-menerus. Anak memang boleh ngemil, tapi lebih baik pilih buah potong, kacang-kacangan, atau yogurt yang tinggi probiotik.
Jadi, Apa Makanan yang Benar-benar Mencerdaskan?
Menurut situs Wyeth Nutrition Indonesia, makanan yang menunjang perkembangan otak adalah yang mengandung DHA, kolin, zat besi, omega-3, protein, serta vitamin dan mineral penting lainnya. Beberapa contoh makanan tersebut adalah:
- Ikan berlemak (seperti salmon atau sarden)
- Telur (sumber kolin yang sangat baik)
- Sayuran hijau (mengandung folat dan antioksidan)
- Kacang-kacangan
- Buah beri
- Susu formula yang diperkaya nutrisi otak
Intinya, jangan mudah percaya dengan klaim “makanan cerdas” hanya karena iklan atau tren. Cek dulu kandungannya, dan pastikan makanan tersebut punya manfaat nyata untuk tumbuh kembang si kecil.
Makanan memang punya peran besar dalam mencerdaskan otak anak, tapi jangan sampai salah pilih. Lebih baik fokus pada makanan untuk otak cerdas yang alami dan bergizi seimbang daripada terjebak pada makanan populer yang belum tentu https://wyethnutrition.co.id/nutrisi-vitamin-untuk-otak-sikecilsehat.